Minggu, 19 April 2015

[020] Thahaa Ayat 025

««•»»
Surah Thaahaa 25

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
««•»»
qaala rabbi isyrah lii shadrii
««•»»
Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku  915 ,{ 915  Nabi Musa a.s. memohon kepada Allah agar dadanya dilapangkan untuk menghadapi Fir`aun yang terkenal sebagai seorang raja yang kejam.
««•»»
He said, ‘My Lord! Open my breast for me.
««•»»

Diriwayatkan dari Wahab bin Munabbih bahwa setelah perintah itu keluar Musa diam tidak berkata-kata selama tujuh hari memikirkan beratnya tugas yang dibebankan kepadanya. Setelah ia didatangi Malaikat dengan ucapan: "Taatilah Tuhanmu sesuai dengan perintah-Nya, barulah ia bangkit melaksanakan perintah dan mengharapkan agar Allah SWT. melapangkan dadanya untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan berani dalam menghadapi Firaun. Ia merasa bahwa beban yang dipikulkan atasnya adalah suatu urusan besar dan amat berat, tidak dapat dilaksanakan kecuali dengan keberanian yang mantap dan dada yang lapang. Ia diperintahkan untuk menghadapi seorang raja yang paling besar paling kejam, sangat ingkar sangat banyak tentaranya, makmur sekali kerajaannya, keterlaluan di dalam segala hal. Puncak keterlaluannya itu ialah dia tidak mengenal tuhan selain dirinya sendiri.\

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Berkata Musa, "Ya Rabbku! Lapangkanlah untukku dadaku,) maksudnya lapangkanlah dadaku supaya mampu mengemban risalah-Mu.
««•»»
He said, ‘My Lord, expand my breast for me, expand it so that it may accommodate the [weight of the Divine] Message.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 24][AYAT 26]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
25of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=25&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:25

[020] Thahaa Ayat 024

««•»»
Surah Thaahaa 24

اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
««•»»
idzhab ilaa fir'awna innahu thaghaa
««•»»
Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas".
««•»»
Go to Pharaoh. He has indeed rebelled.’
««•»»

Setelah Allah SWT. menampakkan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran-Nya, Ia memerintahkan Musa supaya pergi kepada Firaun yang kejam dan bengis itu dan mengajaknya agar mau menyembah kepada Allah SWT. serta mengancamnya akan mendapat murka dan siksa dari Allah. Ia membangkang dan betul-betul keterlaluan, melampaui batas, sangat durhaka dan sombong, sampai-sampai ia berani mengaku bahwa ia adalah tuhan dengan ucapannya: نا ربكم الأعلى "Sayalah tuhan kalian yang tinggi"

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Pergilah) sebagai seorang Rasul (kepada Firaun) dan orang-orang yang mengikutinya (sesungguhnya ia telah melampaui batas)" sangat keterlaluan di dalam kekafirannya, hingga ia berani mengaku menjadi tuhan.
««•»»
Go, as a messenger [from God], to Pharaoh, and [to] those with him. He has indeed transgressed’, he has exceeded the [usual] limits in his disbelief by claiming to be a god.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 23][AYAT 25]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
24of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
 http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=24&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#20:24

[020] Thahaa Ayat 023

««•»»
Surah Thaahaa 23

لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا الْكُبْرَى
««•»»
linuriyaka min aayaatinaa alkubraa
««•»»
Untuk Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Kami yang sangat besar,
««•»»
that We may show you some of Our great signs.
««•»»

(Untuk Kami perlihatkan kepadamu) Kami sengaja melakukan hal itu bilamana kamu sewaktu-waktu mau menggunakannya, untuk memperlihatkan kepadamu (sebagian tanda-tanda kekuasaan Kami) bukti kekuasaan Kami (yang sangat besar) bukti yang besar bagi kerasulanmu. Apabila Nabi Musa hendak mengembalikan tangannya seperti semula, maka ia mengepitkannya lagi pada ketiaknya seperti yang dilakukannya semula, kemudian mengeluarkannya kembali.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Untuk Kami perlihatkan kepadamu) Kami sengaja melakukan hal itu bilamana kamu sewaktu-waktu mau menggunakannya, untuk memperlihatkan kepadamu (sebagian tanda-tanda kekuasaan Kami) bukti kekuasaan Kami (yang sangat besar) bukti yang besar bagi kerasulanmu. Apabila Nabi Musa hendak mengembalikan tangannya seperti semula, maka ia mengepitkannya lagi pada ketiaknya seperti yang dilakukannya semula, kemudian mengeluarkannya kembali.
««•»»
That We may show you, thereby, when you do this [as described above] in order to manifest it, of Our greatest signs, the sign that is the greatest proof of [the truth of] your Mission [from God]: and should he want it to be restored to its former state, he would thrust it into his armpit, as has been mentioned, and [then] bring it out.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 22][AYAT 24]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
23of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=23&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:23

[020] Thahaa Ayat 022

««•»»
Surah Thaahaa 22

وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَى جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَاءَ مِنْ غَيْرِ سُوءٍ آيَةً أُخْرَى
««•»»
waudhmum yadaka ilaa janaahika takhruj baydhaa-a min ghayri suu-in aayatan ukhraa
««•»»
Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mu'jizat yang lain (pula),
««•»»
Now clasp your hand to your armpit: it will emerge white, without any fault. [This is yet] another sign,
««•»»

(Dan kepitkanlah tanganmu) yang sebelah kanan, yang dimaksud adalah telapak tangannya (ke ketiakmu) yakni dijepitkan pada tubuhmu yang sebelah kiri, yaitu pada tempat antara ketiak dan lenganmu, kemudian keluarkanlah ia (niscaya ia keluar) dalam keadaan berbeda dengan warna kulit yang sebelumnya, yaitu (menjadi putih cemerlang tanpa cacat) putih bersinar dengan cemerlang sebagaimana sinar matahari, dan sinarnya itu menyilaukan pandangan mata (sebagai mukjizat yang lain) tangan itu bisa menjadi putih bersinar; lafal Baidhaa'a dan lafal Aayatan Ukhraa keduanya menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi Dhamir yang terkandung di dalam lafal Takhruj

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan kepitkanlah tanganmu) yang sebelah kanan, yang dimaksud adalah telapak tangannya (ke ketiakmu) yakni dijepitkan pada tubuhmu yang sebelah kiri, yaitu pada tempat antara ketiak dan lenganmu, kemudian keluarkanlah ia (niscaya ia keluar) dalam keadaan berbeda dengan warna kulit yang sebelumnya, yaitu (menjadi putih cemerlang tanpa cacat) putih bersinar dengan cemerlang sebagaimana sinar matahari, dan sinarnya itu menyilaukan pandangan mata (sebagai mukjizat yang lain) tangan itu bisa menjadi putih bersinar; lafal Baidhaa`a dan lafal Aayatan Ukhraa keduanya menjadi Hal atau kata keterangan keadaan bagi Dhamir yang terkandung di dalam lafal Takhruj.
««•»»
And thrust your hand, the right one, meaning, the palm, into your flank — that is, your left side, below the arm into the armpit, and [then] take it out — it will emerge white, in contrast to the skin-colour that it was, without any fault, that is, [without any sign of] leprosy, radiating like the rays of the sun, blinding to the eyes [of onlookers]. [That is] yet another sign (āyatan ukhrā: this together with baydā’a, ‘white’, constitute two circumstantial qualifiers referring to the subject of [the verb] takhruj, ‘it will emerge’).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 21][AYAT 23]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
22of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://al-quran.info/#20:22

[020] Thahaa Ayat 021

««•»»
Surah Thaahaa 21

قَالَ خُذْهَا وَلَا تَخَفْ سَنُعِيدُهَا سِيرَتَهَا الْأُولَى
««•»»
qaala khudzhaa walaa takhaf sanu'iiduhaa siiratahaa al-uulaa
««•»»
Allah berfirman: "Peganglah ia dan jangan takut, Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya semula,
««•»»
He said, ‘Take hold of it, and do not fear. We will restore it to its former state.
««•»»

(Allah berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut) kepadanya (Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya) lafal Siiratahaa dinashabkan dengan mencabut huruf Jarnya, maksudnya ke dalam bentuknya (yang semula) kemudian Nabi Musa memasukkan tangannya ke mulut ular besar itu, maka kembalilah kepada keadaan semula yaitu menjadi tongkat lagi. Jelaslah bahwa tempat untuk memasukkan tangannya adalah tempat pegangan tongkat, yaitu di antara kedua rahang ular tersebut. Allah swt. sengaja memperlihatkan hal itu kepada Nabi Musa, supaya ia jangan kaget bila tongkat itu berubah menjadi ular besar di hadapan raja Firaun nanti.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Allah berfirman, "Peganglah ia dan jangan takut) kepadanya (Kami akan mengembalikannya kepada keadaannya) lafal Siiratahaa dinashabkan dengan mencabut huruf Jarnya, maksudnya ke dalam bentuknya (yang semula) kemudian Nabi Musa memasukkan tangannya ke mulut ular besar itu, maka kembalilah kepada keadaan semula yaitu menjadi tongkat lagi. Jelaslah bahwa tempat untuk memasukkan tangannya adalah tempat pegangan tongkat, yaitu di antara kedua rahang ular tersebut. Allah swt. sengaja memperlihatkan hal itu kepada Nabi Musa, supaya ia jangan kaget bila tongkat itu berubah menjadi ular besar di hadapan raja Firaun nanti.
««•»»
He said, ‘Take [hold of] it and do not fear, it. We will restore it to its former state (sīratahā, in the accusative because the genitive-operating preposition has been removed). And so he placed his hand in its mouth and it became a staff once again; and it became clear that the place into which he put his hand was the place where it [the staff] is held, between its two prongs. Moses was shown this [miracle] lest he be terrified when it turns into a snake in the presence of Pharaoh.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 20][AYAT 22]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
21of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=21&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:21