««•»»
Surah Thaahaa 39
أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي
««•»»
ani iqdzifiihi fii alttaabuuti faiqdzifiihi fii alyammi falyulqihi alyammu bialssaahili ya/khudzhu 'aduwwun lii wa'aduwwun lahu wa-alqaytu 'alayka mahabbatan minnii walitushna'a 'alaa 'aynii
««•»»
Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku {916}; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,
“Put him in the casket, and cast it into the river. Then the river will cast it on the bank, and he shall be picked up by an enemy of Mine and an enemy of his.” And I cast upon you a love from Me,[1] and that you might be reared under My eyes.
Ketika ibu Musa di dalam keadaan panik maka diperintahkanlah ia oleh Allah SWT. supaya menaruh anaknya di dalam suatu peti yang di buat rapi dan kuat kemudian melemparkannya ke sungai Nil.
Perintah ini dilaksanakan oleh ibu Musa dengan segera yang akhirnya peti itu jatuh ke tangan Firaun, musuh Allah dan musuh Musa sendiri di hari mendatang. Diriwayatkan bahwa pada suatu senja Firaun dan istrinya duduk santai di tepi sungai Nil, tiba-tiba terlihat olehnya satu peti tidak jauh dari tempatnya. Disuruhnyalah dayang-dayangnya mengambil peti itu dan membawanya kepadanya. Ketika peti itu dibuka kelihatanlah seorang bayi laki-laki yang rupawan. Alangkah senangnya Firaun melihat bayi itu. Kasih sayang dan cintanyapun kepada bayi itu sangat mendalam. Maka diambilnyalah bayi itu dan dipelihara serta di didik di istananya. inilah karunia yang pertama, Karunia yang kedua ialah, bahwa Allah telah melimpahkan kasih sayang yang tulus kepada Musa dan kasih itu telah ditanamkan ke dalam setiap hati orang. Setiap orang yang memandang kepada Musa akan merasa kasih sayang kepadanya. Jadi tidak heran kalau Firaun dan istrinya merasa sayang dan cinta kepada Musa, sehingga istrinya berkata kepada suaminya,
sebagaimana tercantum di dalam Alquran:
قرت عين لي ولك لا تقتلوه عسى أن ينفعنا أو نتخذه ولداى
"(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita, atau kita ambil ia menjadi anak".
(QS. Al Qashash [28]:9)
Karunia ketiga ialah diasuhnya Musa di istana Firaun di bawah pengawasan Allah SWT. Allah SWT. selalu mengamat-amati dan memelihara Musa segala hal yang akan mengganggunya ketika ia diasuh oleh keluarga Firaun manusia kejam yang tidak mengenal peri kemanusiaan itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Yaitu, "Letakkanlah ia) tarohlah ia (di dalam sebuah peti, kemudian lemparkanlah ia) yakni peti itu (ke sungai) yakni sungai Nil (maka pasti sungai itu membawanya ke tepi) ke pinggirnya. Kata perintah di sini mengandung makna kalimat berita (supaya diambil oleh musuh-Ku dan musuhnya) yaitu raja Firaun. (Dan Aku telah melimpahkan) sesudah Firaun mengambil anakmu darimu (kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku) supaya semua orang merasa kasih sayang kepadamu, lalu Firaun akan merasa sayang kepadamu, demikian pula setiap orang yang melihatmu (dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku) kamu dipelihara di bawah asuhan dan penjagaan-Ku.
««•»»
“Cast him, place him, in the ark, then cast him, [while] in the ark, into the river, [into] the flow of the Nile, and then the river shall throw him up onto the shore, that is, its bank (the imperative here [fa’l-yulqihi, ‘let it throw him’] functions as a predicate); [there] an enemy of Mine and an enemy of his, namely, Pharaoh, shall take him”. And, after he took you, I cast upon you love from Me, that you may be loved by people; and indeed Pharaoh, and all who saw you, loved you; and that you might be reared under My eyes, be nurtured under My guardianship and My protection of you.
Surah Thaahaa 39
أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي
««•»»
ani iqdzifiihi fii alttaabuuti faiqdzifiihi fii alyammi falyulqihi alyammu bialssaahili ya/khudzhu 'aduwwun lii wa'aduwwun lahu wa-alqaytu 'alayka mahabbatan minnii walitushna'a 'alaa 'aynii
««•»»
Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku {916}; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,
{916} Maksudnya: Setiap orang yang memandang Nabi Musa a.s. akan merasa kasih sayang kepadanya.
««•»»“Put him in the casket, and cast it into the river. Then the river will cast it on the bank, and he shall be picked up by an enemy of Mine and an enemy of his.” And I cast upon you a love from Me,[1] and that you might be reared under My eyes.
[1] That is, ‘I made you endearing’ (to people, or to Allah).
««•»»Ketika ibu Musa di dalam keadaan panik maka diperintahkanlah ia oleh Allah SWT. supaya menaruh anaknya di dalam suatu peti yang di buat rapi dan kuat kemudian melemparkannya ke sungai Nil.
Perintah ini dilaksanakan oleh ibu Musa dengan segera yang akhirnya peti itu jatuh ke tangan Firaun, musuh Allah dan musuh Musa sendiri di hari mendatang. Diriwayatkan bahwa pada suatu senja Firaun dan istrinya duduk santai di tepi sungai Nil, tiba-tiba terlihat olehnya satu peti tidak jauh dari tempatnya. Disuruhnyalah dayang-dayangnya mengambil peti itu dan membawanya kepadanya. Ketika peti itu dibuka kelihatanlah seorang bayi laki-laki yang rupawan. Alangkah senangnya Firaun melihat bayi itu. Kasih sayang dan cintanyapun kepada bayi itu sangat mendalam. Maka diambilnyalah bayi itu dan dipelihara serta di didik di istananya. inilah karunia yang pertama, Karunia yang kedua ialah, bahwa Allah telah melimpahkan kasih sayang yang tulus kepada Musa dan kasih itu telah ditanamkan ke dalam setiap hati orang. Setiap orang yang memandang kepada Musa akan merasa kasih sayang kepadanya. Jadi tidak heran kalau Firaun dan istrinya merasa sayang dan cinta kepada Musa, sehingga istrinya berkata kepada suaminya,
sebagaimana tercantum di dalam Alquran:
قرت عين لي ولك لا تقتلوه عسى أن ينفعنا أو نتخذه ولداى
"(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita, atau kita ambil ia menjadi anak".
(QS. Al Qashash [28]:9)
Karunia ketiga ialah diasuhnya Musa di istana Firaun di bawah pengawasan Allah SWT. Allah SWT. selalu mengamat-amati dan memelihara Musa segala hal yang akan mengganggunya ketika ia diasuh oleh keluarga Firaun manusia kejam yang tidak mengenal peri kemanusiaan itu.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
(Yaitu, "Letakkanlah ia) tarohlah ia (di dalam sebuah peti, kemudian lemparkanlah ia) yakni peti itu (ke sungai) yakni sungai Nil (maka pasti sungai itu membawanya ke tepi) ke pinggirnya. Kata perintah di sini mengandung makna kalimat berita (supaya diambil oleh musuh-Ku dan musuhnya) yaitu raja Firaun. (Dan Aku telah melimpahkan) sesudah Firaun mengambil anakmu darimu (kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku) supaya semua orang merasa kasih sayang kepadamu, lalu Firaun akan merasa sayang kepadamu, demikian pula setiap orang yang melihatmu (dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku) kamu dipelihara di bawah asuhan dan penjagaan-Ku.
««•»»
“Cast him, place him, in the ark, then cast him, [while] in the ark, into the river, [into] the flow of the Nile, and then the river shall throw him up onto the shore, that is, its bank (the imperative here [fa’l-yulqihi, ‘let it throw him’] functions as a predicate); [there] an enemy of Mine and an enemy of his, namely, Pharaoh, shall take him”. And, after he took you, I cast upon you love from Me, that you may be loved by people; and indeed Pharaoh, and all who saw you, loved you; and that you might be reared under My eyes, be nurtured under My guardianship and My protection of you.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 38]•[AYAT 40]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
39of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#20:39
•[AYAT 38]•[AYAT 40]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
39of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#20:39
Tidak ada komentar:
Posting Komentar