Kamis, 30 Juli 2015

[020] Thahaa Ayat 044

««•»»
[020] Thahaa Ayat 044
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 43][AYAT 45]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
44of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=44&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:44

[020] Thahaa Ayat 043

««•»»
urah Thaahaa 43

اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
««•»»
idzhabaa ilaa fir'awna innahu thaghaa
««•»»
Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun, sesungguhnya dia telah melampaui batas;
««•»»
Let the two of you go to Pharaoh. Indeed he has rebelled.
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Dia memerintahkan Musa a.s. dan Harun a.s. pergi kepada Firaun mengadu hujah dengan hujah, mengemukakan bukti-bukti kebenaran yang dibawanya dari Allah SWT dan menjelaskan kesesatan yang sedang ditempuh Firaun untuk mengatasi dan mengalahkan segala alasan-alasan yang dikemukakannya, karena Firaun itu sudah keterlaluan sepak terjangnya melampaui batas, sampai-sampai mengaku bahwa dia adalah tuhan. Dia menyatakan kepada kaumnya dengan ucapan: (saya tuhanmu yang paling tinggi). Mengkhususkan dakwah dan seruan kepada Firaun pada ayat ini sedang pada ayat sebelumnya dakwah itu secara umum, karena kalau Firaun sudah bisa ditaklukkan dan menyambut baik serta beriman kepada Musa dan Harun a.s. tentunya segenap orang-orang Mesir akan mengikutinya sesuai dengan pepatah: (Manusia itu menurut agama rajanya).

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas) karena ia mengaku menjadi tuhan.
««•»»
Go the two of you to Pharaoh. Truly he has transgressed [the bounds], in claiming to be the Lord.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 42][AYAT 44]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
43of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=43&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:43

[020] Thahaa Ayat 042

««•»»
Surah Thaahaa 42

اذْهَبْ أَنْتَ وَأَخُوكَ بِآيَاتِي وَلَا تَنِيَا فِي ذِكْرِي
««•»»
idzhab anta wa-akhuuka bi-aayaatii walaa taniyaa fii dzikrii
««•»»
Pergilah kamu beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayat-Ku, dan janganlah kamu berdua lalai dalam mengingat-Ku;
««•»»
Go ahead, you and your brother, with My signs and do not flag in My remembrance.
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Dia memerintahkan Musa bersama saudaranya Harun pergi kepada Firaun dan kaumnya dengan membawa bukti-bukti dan mukjizat-mukjizat yang telah diperlihatkan kepadanya seperti berubahnya tongkat menjadi ular besar yang gesit, merayap ke sana kemari, keluarnya tangan Musa dari kantongnya dalam keadaan putih bersih bercahaya seperti matahari tak bercacat untuk dijadikan hujah dan alasan atas kebenaran dan kenabiannya berdua.

Juga pada ayat-ayat ini Allah SWT. memperingatkan Musa dan Harun agar supaya di dalam melaksanakan dakwahnya dan menyampaikan risalah Tuhannya kepada mereka, jangan lalai dan hendaklah bersungguh-sungguh. Juga supaya dijelaskan kepada mereka bahwa Allah SWT. mengutus keduanya kepada mereka ialah untuk memberikan kabar gembira atas pahala yang telah disediakan bagi orang yang menyambut baik seruannya dan memberi ancaman yang pedih bagi orang yang membangkang dan tidak mau menerimanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Pergilah kamu beserta saudaramu) kepada manusia (dengan membawa ayat-ayat-Ku) yang berjumlah sembilan ayat (dan janganlah kamu berdua lalai) melalaikan (dalam mengingat-Ku) yaitu dengan cara bertasbih dan cara-cara lainnya.
««•»»
Go, you and your brother, to the people, with My, nine, signs, and do not flag, be remiss, in remembrance of Me, by uttering glorifications and otherwise.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 41][AYAT 43]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
42of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=42&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:42

[020] Thahaa Ayat 041

««•»»
Surah Thaahaa 41

وَاصْطَنَعْتُكَ لِنَفْسِي
««•»»
waisthana'tuka linafsii
««•»»
Dan Aku telah memilihmu untuk diri-Ku {920}.
{920} Maksudnya: memilih untuk menjadi rasul-Ku.
««•»»
And I chose you for Myself.
««•»»

Karunia kedelapan ialah, Allah SWT. telah menjatuhkan pilihan kepada Musa menjadi Rasul, menegakkan hujah atas kebenaran yang dibawanya, memimpin umat manusia bertauhid meng-Esakan Allah SWT. dan sebagai perantara antara Khalik dan makhluk-Nya, menyampaikan agama-Nya yang lurus, yang membawa manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Dan Aku telah memilihmu) telah menjadikanmu sebagai orang yang terpilih (untuk diri-Ku) untuk mengemban risalah.
««•»»
And I chose you for Myself, to deliver the Message.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 40][AYAT 42]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
41of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=41&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:41

[020] Thahaa Ayat 040

««•»»
Surah Thaahaa 40

إِذْ تَمْشِي أُخْتُكَ فَتَقُولُ هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى مَنْ يَكْفُلُهُ فَرَجَعْنَاكَ إِلَى أُمِّكَ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَقَتَلْتَ نَفْسًا فَنَجَّيْنَاكَ مِنَ الْغَمِّ وَفَتَنَّاكَ فُتُونًا فَلَبِثْتَ سِنِينَ فِي أَهْلِ مَدْيَنَ ثُمَّ جِئْتَ عَلَى قَدَرٍ يَا مُوسَى
««•»»
idz tamsyii ukhtuka fataquulu hal adullukum 'alaa man yakfuluhu faraja'naaka ilaa ummika kay taqarra 'aynuhaa walaa tahzana waqatalta nafsan fanajjaynaaka mina alghammi wafatannaaka futuunan falabitsta siniina fii ahli madyana tsumma ji/ta 'alaa qadarin yaa muusaa
««•»»
(yaitu) ketika saudaramu yang perempuan berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun): "Bolehkah saya menunjukkan kepadamu orang yang akan memeliharanya?" Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita. Dan kamu pernah membunuh seorang manusia {917},lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan; maka kamu tinggal beberapa tahun diantara penduduk Mad-yan {918}, kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan  {919} hai Musa,
{917} Yang dibunuh Musa a.s. ini ialah seorang bangsa Qibthi yang sedang berkelahi dengan seorang Bani Israil, sebagaimana yang dikisahkan dalam surat Al Qashash ayat 15. 
{918} Nabi Musa a.s. datang ke negeri Mad-yan untuk melarikan diri, di sana Dia dikawinkan oleh Nabi Syu`aib a.s. dengan salah seorang puterinya dan menetap beberapa tahun lamanya. 
{919} Maksudnya: Nabi Musa a.s. datang ke lembah Thuwa untuk menerima wahyu dan kerasulan.
««•»»
When your sister walked up [to Pharaoh’s palace] saying, “Shall I show you someone who will take care of him?” Then We restored you to your mother, that she might be comforted and not grieve. Then you slew a soul, whereupon We delivered you from anguish, and We tried you with various ordeals. Then you stayed for several years among the people of Midian. Then you turned up as ordained, O Moses!
««•»»

Ketika Musa berada di bawah asuhan keluarga Firaun, mereka sibuk mencari wanita yang akan menyusukannya. Setiap wanita yang telah ditunjuk untuk menyusukannya, Musa tidak man menyusu kepadanya.

Ini adalah satu petunjuk dari Allah SWT:
وحرمنا عليه المراضع من قبلى
"Dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui (nya) sebelum itu".
(QS. Al Qashash [28]:12)

Sebelum mereka menemukan perempuan yang Musa mau menyusu kepadanya datanglah Maryam saudara perempuan Musa yang disuruh oleh ibunya mengikuti adiknya secara diam-diam dan menawarkan. kepada keluarga Firaun perempuan yang akan menyusukan Musa dan mengasuhnya,

sebagaimana dikisahkan di dalam firman Allah SWT:
هل أدلكم على أهل بيت يكفلونه لكم وهم له ناصحون
"Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahlul-bait yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?".
(QS. Al Qashash [28]:12)

Tawaran Maryam itu diterima baik oleh keluarga Firaun, maka didatangkanlah ibunya, yaitu ibu Musa sendiri dan menyusulah Musa kepada ibunya. Dengan demikian Musa kembali diasuh oleh ibunya sendiri dan hilanglah kecemasan dan duka cita ibunya, bahkan alangkah senang hatinya memandang anaknya di dalam keadaan selamat segar bugar. Ini adalah karunia yang keempat: Karunia yang kelima, yaitu ketika Musa memasuki ke negeri Manuf, negeri Firaun, di tengah hari bolong, yang sedang sepi karena penduduknya sedang istirahat, dilihatnya ada dua orang berkelahi. Yang satu dari Bani Israel dari golongannya dan yang satu lagi bangsa Kibti dari golongan Firaun, bahkan ia adalah tukang masak Firaun. Ketika Bani Israel itu minta tolong. Musa lalu meninju lawan segolongannya. Di luar dugaan, akibat dari tinju Musa, orang Kibti itu meninggal dunia. Atas kejadian yang tidak disengaja itu, Musa merasa cemas dan takut,

sebagaimana dikisahkan di dalam firman Allah SWT:
فأصبح في المدينة خائفا يترقب"ى
"Karena itu, jadilah Musa di kata itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya)".
(QS. Al Qashash [28]:18)

Ketika peristiwa itu diketahui Firaun, Firaun sangat marah dan berusaha membunuh Musa. Kemarahan dan niat jahat Firaun ini diberitahukan kepada Musa oleh seorang dari golongan Firaun yang telah beriman kepada Musa, maka pergilah Musa menghindar sampai ke negeri Madyan. Dengan demikian selamatlah ia dari penganiayaan Firaun. Musa tidak saja diselamatkan dari penganiayaan dan pembunuhan di dunia ini, tetapi juga selamat dari azab akhirat, karena dosa yang membunuh dengan tidak disengaja itu telah diampuni oleh Allah SWT, atas doanya,

sebagaimana dikisahkan Allah SWT. di dalam Firman-Nya:
قالَ رَبِّ إِنّي ظَلَمتُ نَفسي فَاغفِر لي فَغَفَرَ لَهُ ۚ إِنَّهُ هُوَ الغَفورُ الرَّحيمُ
Musa mendo'a: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(QS. Al Qashash [28]:16)

Allah SWT. melakukan cobaan yang bertubi-tubi kepada Musa, untuk mengetahui sampai di mana ketahanan mental Musa, sebagaimana lazimnya seseorang yang dipersiapkan akan menerima kerasulan dari Allah SWT, tetapi semuanya itu dapat dilaluinya dengan selamat, seperti diselamatkannya Musa dari penyembelihan bayi secara masal atas perintah Firaun, diselamatkannya ketika ia hendak di bunuh oleh Firaun karena ia mencabut bulu dagu Firaun tanpa diberi tahu lebih dahulu, Musa dibela oleh istri Firaun bahwa dia masih kecil, belum dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, maka redalah kemarahan Firaun dan selamatlah Musa dari pembunuhan Firaun dan lain-lain cobaan lagi. Ini karunia yang keenam. Di dalam pelarian Musa ke Madyan, ia tinggal lama di sana, lebih kurang sepuluh tahun. Pada mulanya mengalami hidup yang pahit di tengah-tengah penduduk negeri Madyan, merasakan pedihnya hidup sebagai seorang pendatang yang membutuhkan banyak keperluan.

Akhirnya terpaksa ia menjadi buruh, menggembalakan kambing Syuaib, untuk mendapat imbalan sekadarnya, guna menutupi keperluannya, yang kemudian dinikahkan dengan Safura putri Nabi Syuaib. Demikianlah Musa, sampai ia mencapai umur yang telah ditentukan, tidak lebih dan tidak kurang untuk dijadikan Rasul, yaitu ketika ia mencapai umur empat puluh tahun.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu ketika) lafal Idz di sini bermakna Ta`lil (saudaramu yang perempuan berjalan) namanya Maryam untuk menyelidiki beritamu. Karena sesungguhnya Firaun dan keluarganya telah mendatangkan orang-orang perempuan yang menyusui, sedangkan kamu tidak mau menerima air susu seorang pun di antara mereka (lalu ia berkata, `Bolehkah saya menunjukkan kepada kalian orang yang akan memeliharanya?`) kemudian usulnya itu ternyata diperkenankan oleh keluarga Firaun, maka segera Maryam mendatangkan ibunya, lalu Nabi Musa mau menerima air susunya. (Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya) karena bertemu kembali denganmu (dan tidak berduka cita) sejak saat itu.

(Dan kamu pernah membunuh seorang manusia) yaitu seorang bangsa Qibti di Mesir. Maka kamu merasa susah dan khawatir setelah membunuh orang itu terhadap pembalasan raja Firaun (lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan dan Kami telah mencobamu dengan beberapa cobaan) Kami telah mengujimu dengan beberapa cobaan selain dari peristiwa itu, kemudian Kami selamatkan pula kamu daripadanya (maka kamu tinggal beberapa tahun) yakni selama sepuluh tahun (di antara penduduk Madyan) sesudah kamu datang ke tempat itu dari negeri Mesir, yaitu kamu tinggal di tempat Nabi Syuaib yang kemudian ia mengawinkanmu dengan putrinya (kemudian kamu datang menurut waktu yang ditetapkan) di dalam ilmu-Ku dengan membawa risalah, yaitu dalam usia empat puluh tahun (hai Musa!).

««•»»
When (idh, for explanation) your sister, Maryam, walked up, to obtain news of you, for they had brought wet nurses [for you] but you would not take to the breast of any of them, and she then said, “Shall I show you someone who will take care of him?”. Her offer was accepted and so she brought [them] his mother and he took to her breasts. Thus We restored you to your mother that her eyes might rejoice, in seeing you again, and not grieve, at that point [anymore].

Then you slew a soul, namely, the Copt in Egypt — and you became distressed for having slain him because of [how] Pharaoh [would react]; whereupon We delivered you from [great] distress, and We tried you with various ordeals, We tested you by landing you in some other [ordeal] and [again] delivered you from it. Then you stayed for several years, ten [years], among the people of Midian, after you had reached it having left Egypt, [staying] with the prophet Shu‘ayb and marrying his daughter. Then you came [hither] as ordained, in My knowledge, with the Message [that you will deliver] — and this was when you were forty years old, O Moses!
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 39][AYAT 41]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
40of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=40&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:40

[020] Thahaa Ayat 039

««•»»
Surah Thaahaa 39

أَنِ اقْذِفِيهِ فِي التَّابُوتِ فَاقْذِفِيهِ فِي الْيَمِّ فَلْيُلْقِهِ الْيَمُّ بِالسَّاحِلِ يَأْخُذْهُ عَدُوٌّ لِي وَعَدُوٌّ لَهُ وَأَلْقَيْتُ عَلَيْكَ مَحَبَّةً مِنِّي وَلِتُصْنَعَ عَلَى عَيْنِي
««•»»
ani iqdzifiihi fii alttaabuuti faiqdzifiihi fii alyammi falyulqihi alyammu bialssaahili ya/khudzhu 'aduwwun lii wa'aduwwun lahu wa-alqaytu 'alayka mahabbatan minnii walitushna'a 'alaa 'aynii
««•»»
Yaitu: "Letakkanlah ia (Musa) didalam peti, kemudian lemparkanlah ia ke sungai (Nil), maka pasti sungai itu membawanya ke tepi, supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhnya. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku {916}; dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku,
{916} Maksudnya: Setiap orang yang memandang Nabi Musa a.s. akan merasa kasih sayang kepadanya.
««•»»
“Put him in the casket, and cast it into the river. Then the river will cast it on the bank, and he shall be picked up by an enemy of Mine and an enemy of his.” And I cast upon you a love from Me,[1] and that you might be reared under My eyes.
[1] That is, ‘I made you endearing’ (to people, or to Allah).
««•»»

Ketika ibu Musa di dalam keadaan panik maka diperintahkanlah ia oleh Allah SWT. supaya menaruh anaknya di dalam suatu peti yang di buat rapi dan kuat kemudian melemparkannya ke sungai Nil.

Perintah ini dilaksanakan oleh ibu Musa dengan segera yang akhirnya peti itu jatuh ke tangan Firaun, musuh Allah dan musuh Musa sendiri di hari mendatang. Diriwayatkan bahwa pada suatu senja Firaun dan istrinya duduk santai di tepi sungai Nil, tiba-tiba terlihat olehnya satu peti tidak jauh dari tempatnya. Disuruhnyalah dayang-dayangnya mengambil peti itu dan membawanya kepadanya. Ketika peti itu dibuka kelihatanlah seorang bayi laki-laki yang rupawan. Alangkah senangnya Firaun melihat bayi itu. Kasih sayang dan cintanyapun kepada bayi itu sangat mendalam. Maka diambilnyalah bayi itu dan dipelihara serta di didik di istananya. inilah karunia yang pertama, Karunia yang kedua ialah, bahwa Allah telah melimpahkan kasih sayang yang tulus kepada Musa dan kasih itu telah ditanamkan ke dalam setiap hati orang. Setiap orang yang memandang kepada Musa akan merasa kasih sayang kepadanya. Jadi tidak heran kalau Firaun dan istrinya merasa sayang dan cinta kepada Musa, sehingga istrinya berkata kepada suaminya,

sebagaimana tercantum di dalam Alquran:
قرت عين لي ولك لا تقتلوه عسى أن ينفعنا أو نتخذه ولداى
"(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita, atau kita ambil ia menjadi anak".
(QS. Al Qashash [28]:9)

Karunia ketiga ialah diasuhnya Musa di istana Firaun di bawah pengawasan Allah SWT. Allah SWT. selalu mengamat-amati dan memelihara Musa segala hal yang akan mengganggunya ketika ia diasuh oleh keluarga Firaun manusia kejam yang tidak mengenal peri kemanusiaan itu.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu, "Letakkanlah ia) tarohlah ia (di dalam sebuah peti, kemudian lemparkanlah ia) yakni peti itu (ke sungai) yakni sungai Nil (maka pasti sungai itu membawanya ke tepi) ke pinggirnya. Kata perintah di sini mengandung makna kalimat berita (supaya diambil oleh musuh-Ku dan musuhnya) yaitu raja Firaun. (Dan Aku telah melimpahkan) sesudah Firaun mengambil anakmu darimu (kepadamu kasih sayang yang datang daripada-Ku) supaya semua orang merasa kasih sayang kepadamu, lalu Firaun akan merasa sayang kepadamu, demikian pula setiap orang yang melihatmu (dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku) kamu dipelihara di bawah asuhan dan penjagaan-Ku.
««•»»
“Cast him, place him, in the ark, then cast him, [while] in the ark, into the river, [into] the flow of the Nile, and then the river shall throw him up onto the shore, that is, its bank (the imperative here [fa’l-yulqihi, ‘let it throw him’] functions as a predicate); [there] an enemy of Mine and an enemy of his, namely, Pharaoh, shall take him”. And, after he took you, I cast upon you love from Me, that you may be loved by people; and indeed Pharaoh, and all who saw you, loved you; and that you might be reared under My eyes, be nurtured under My guardianship and My protection of you.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 38][AYAT 40]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
39of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=39&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:39

[020] Thahaa Ayat 038

««•»»
Surah Thaahaa 38

إِذْ أَوْحَيْنَا إِلَى أُمِّكَ مَا يُوحَى
««•»»
idz awhaynaa ilaa ummika maa yuuhaa
««•»»
Yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan,
««•»»
when We revealed to your mother whatever was revealed:
««•»»

Pada ayat ini Allah SWT. mengingatkan bahwa ketika Ia akan menganugerahkan delapan macam karunia kepada Nabi Musa a.s. diilhamkan--Nya kepada ibu Musa hal-hal mengenai karunia itu. Itulah satu-satunya jalan untuk memberitahu dan mengajarkan ibu Musa bagaimana caranya menyelamatkan anaknya dari kelaliman Firaun, yang memerintahkan pada waktu itu supaya bayi-bayi laki-laki yang ada di bawah kekuasannya di bunuh semuanya.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Yaitu ketika) lafal Idz di sini mengandung makna Ta`lil (mengilhamkan kepada ibumu) di dalam mimpi, atau berupa inspirasi, yaitu sewaktu ibumu melahirkan dirimu, dan ia merasa khawatir Firaun akan membunuhmu bersama-sama dengan anak-anak lelaki lainnya yang baru dilahirkan saat itu (suatu yang diilhamkan") mengenai urusanmu. Selanjutnya dijelaskan ilham tersebut dalam firman selanjutnya:
««•»»
when (idh, for explanation [of that favour]) We revealed to your mother, either in [her] sleep or by way of inspiration — when she gave birth to you and feared that Pharaoh would have you slain for being one of the newborn [of the Children of Israel] — that which was revealed, regarding your affair (this [mā yūhā, ‘that which was revealed’] is substituted by [what follows, an iqdhifīhi …]),
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
[AYAT 37][AYAT 39]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
38of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=38&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:38