
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى
««•»»
alrrahmaanu 'alaa al'arsyi istawaa
««•»»
(Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy {913}.
{913} Bersemayam di atas `Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
««•»»—the All-beneficent, settled on the Throne.
««•»»
Pada ayat ini Allah SWT. menerangkan bahwa Pencipta langit dan bumi itu, adalah Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas Arasy. Allah bersemayam di atas Arasy, janganlah sekali-kali digambarkan seperti halnya seorang manusia yang duduk di atas kursi atau di atas kendaraan atau di atas dipan umpamanya, karena menggambarkan yang seperti itu, berarti telah menyerupakan Khaliq dengan makhluk-Nya. Anggapan seperti ini, tidak dibenarkan sama sekali oleh ajaran Islam,
Sesuai dengan firman Allah SWT:
ليس كمثله شيء وهو السميع البصير
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS Asy Syu'ara [26]:11)
Berkata Ibnu Kasir di dalam tafsirnya, bahwa jalan yang paling selamat mengenai hal ini, ialah jalan yang telah ditempuh oleh Ulama Salaf, yaitu mempercayai sebagaimana tercantum di dalam Alquran dan Sunah Rasul, bahwa Allah SWT. bersemayam di atas Arasy (duduk di atas takhta) hanya cara dan kaifiatnya tidak boleh disamakan dengan cara duduk yang kita ketahui, seperti halnya seorang duduk di atas kursi umpamanya. Hal itu sepenuhnya adalah termasuk wewenang Allah SWT. semata-mata, yang tidak dibenarkan sama sekali makhluk campur tangan di dalamnya.
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
Yaitu (Tuhan Yang Maha Pemurah, yang di atas Arasy) lafal Arasy ini menurut pengertian bahasa diartikan singgasana raja (berkuasa) yakni bersemayam sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya.
««•»»
He is, the Compassionate One presided upon the Throne (al-‘arsh, in the [classical Arabic] language denotes a king’s seat) a presiding befitting of Him;
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
•[AYAT 4]•[AYAT 6]•
•[KEMBALI]•
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
5of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=5&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2
http://al-quran.info/#20:5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar