Jumat, 27 Februari 2015

[020] Thahaa Ayat 012

««•»»
Surah Thaahaa 12

إِنِّي أَنَا رَبُّكَ فَاخْلَعْ نَعْلَيْكَ إِنَّكَ بِالْوَادِي الْمُقَدَّسِ طُوًى
««•»»
innii anaa rabbuka faikhla' na'layka innaka bialwaadi almuqaddasi thuwaan
««•»»
Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada dilembah yang suci, Thuwa.
««•»»
Indeed I am your Lord! So take off your sandals. You are indeed in the sacred valley of Ṭuwā.
««•»»

Musa mendengar panggilan itu, ia terkejut dan ragu, dari mana datangnya suara itu. Untuk meyakinkan dia, suara panggilan itu disusul dengan suara, "Sesungguhnya Aku inilah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dengan sempurna, dan dengan susunan tubuh yang seimbang, yang telah memeliharamu di rumah musuh Firaun, yang senantiasa mengawasimu sampai sekarang ini. Sekarang tanggalkanlah kedua alas kakimu untuk menghormati tempat di mana kamu berada, yaitu Suatu lembah bernama "Tuwa", lembah yang suci dan sangat dihormati.

««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
TAFSIR JALALAIN
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

(Sesungguhnya Aku) dibaca Innii karena dengan menganggap lafal Nudiya bermakna Qiila. Dan bila dibaca Annii maka diperkirakan adanya huruf Ba sebelumnya (inilah) lafal Anaa di sini berfungsi mentaukidkan makna yang terkandung di dalam Ya Mutakallim (Rabbmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu; sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci) lembah yang disucikan, atau lembah yang diberkati (Thuwa) menjadi Badal atau `Athaf Bayan. Kalau dibaca Thuwan maka dianggap sebagai nama tempat saja dan jika dibaca Thuwa dalam bentuk lafal yang Muannats, maka dianggap sebagai nama daerah dan `Alamiyah, sehingga tidak menerima harakat Tanwin.
««•»»
Indeed (read as innī, if one understands nūdiya, ‘he was called’, as meaning qīla, ‘it was said’; or read it as annī, because of an implied [prefixed] bā’) I am (anā, reiterates the [first person indicator] yā’ [of innī] used by the [direct] speaker) your Lord. So take off your sandals, for lo! you are in the holy, [meaning] either the pure, or the blessed, valley of Tuwā ([this is] either a substitution, or an explicative supplement; read [Tuwan] with nunation or [Tuwā] without: it is [considered] declinable on account of it being a location; but [alternatively considered] indeclinable, if taken as considered a feminine proper noun denoting a place name).
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

[AYAT 11][AYAT 13]
[KEMBALI]
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»
12of135
Sumber: Yayasan Indonesia Membaca http://www.indonesiamembaca.net
http://www.al-quran-al-kareem.com/id/terjemahan/Tafsir-Jalalayn-indonesian
http://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=0&tTafsirNo=74&tSoraNo=20&tAyahNo=12&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=2 
http://al-quran.info/#20:12

Tidak ada komentar:

Posting Komentar